Bersama dengan Teuku Zaki dalam acara Kendoeri Tempo Doeloe tanggal 2 Nopember 2008 di Museum Gajah. Hobby sekaligus promosi bisnis vnet (lihat baju vnet club red) Foto : fotopena-ipankTuesday, 28 November 2006
Apakah anda masih terbentur ke paradigma bahwa kunci sukses nomor 1 dalam bisnis itu adalah Modal..? Saya berpikiran begitu juga, dan kurang percaya kalau ada yang "omongan" tidak seperti itu. Tapi lama-lama saya makin yakin bahwa "omongan" itu ternyata benar!
Beberapa minggu yang lalu saya ngobrol-ngobrol di kantor milik salah seorang teman saya yang menjadi pengusaha pengadaan peralatan pabrik. Sessi obrolan seperti ini sudah biasa kami lakukan karena saya sering memberikan pelatihan beberapa materi mengenai Inventory Management. Obrolan siang itu lebih mengasyikkan daripada obrolan-obrolan sebelumnya, karena pada hari itu saya baru terbuka kepada beliau, sang pemilik usaha, bahwa saya sekarang juga sedang membuka usaha kecil-kecilan yakni di garment.
Bos sebut saja namanya "Mr.A" bergerak di bidang trading dan punya karyawan sudah lebih dari 100an orang ini awalnya adalah perantau yang susah. Sebagai lazimnya yang lain, beliau yang merupakan Chinese ini lebih suka nongkrong dan bergaul dengan sesama temennya di glodok, hingga akhirnya bisa sedikit-sedikit usaha dan akhirnya besar seperti sekarang.
Yang akan saya ceritakan adalah hasil dari pertemuan saya dengan dia di suatu hari di kantornya yang sangat sejuk.
Mendengar penjelasan saya, Mr.A tersenyum-senyum mungkin membayangkan beberapa puluh tahun lalu ketika beliau juga sedang tertatih-tatih memulai usaha, dan hingga akhirnya jadi perusahaan yang cukup besar seperti sekarang ini. Bahkan dengan sungguh-sungguh beliau menawarkan kepada saya, apakah beliau bisa bantu dengan mendatangkan barang-barang dari china dan nanti saya jual di sini..?
Aku bingung menjawabnya, karena kalau saya terima tawarannya itu artinya saya harus total untuk mengawasi operasionalnya, sementara untuk total dan harus meninggalkan job sekarang ini saya masih terkendala dengan belum keluarnya restu dari Ibu saya. Akhirnya saya jawab, bahwa sekarang belum saat yang tepat dari saya. Saya akan membuktikan hasil yang jelas-jelas nyata dulu kepada Ibu saya, bukan Cuma ditunjukkin angka-angka saja, baru nanti restu dari beliau mau tidak mau akan muncul.
Mendengar itu Mr.A tersenyum-senyum bijak."Wah saya optimis anda akan berhasil" "Any time you butuh apa-apa calling saja." katanya.wah ini sungguh kata-kata yang bener-bener diluar dugaan saya, tapi saya baru bener-bener memanfaatkannya kalau yakin bahwa saya bisa survive minimal setelah 1 tahun pertama.
"Gini saja, you mau nggak bisnis Jeans,Jaket Kulit atau Sepatu" katanya.
"Saya punya temen sekolah yang sekarang main begituan, pasti you bisa dapat margin dari situ."
"Wah, saya baru bisa main di baju dan perlengkapan muslim saja Pak, untuk Jean dan jaket saya belum tertarik, tapi untuk yang ke-3, sepatu saya pengin liat.." saya.. "Sayang ya, saya nggak punya kenalan bandarnya baju muslim, tapi anytime kalau you tahu bandar chinese yang jualan baju muslim itu, calling-calling saya saja nanti saya bantuain nego" wah..si Bos ini sungguh2 baik...kataku dalam hati "Atau you datang saja dulu ketempat temen saya ini, you liat2 barang2 itu siapa tahu tertarik, nanti kalau tertarik dalam jumlah besar bilang saja sama temen saya itu bahwa nanti saya yang kan bayar..." Tambahnya lagi
Wah....tawaran2 spt ini kok ada saja ya..? ini adalah tawaran miracle yang ke-2 setelah tawarannya P.Haji, Cuma sayangnya kok bukan baju or perlengkapan muslim.... Ah..tidak ada salahnya suatu saat saya akan lihat temennya yang dia sebut2 itu.....
Kamis, Awal November 2006.
Siang itu saya berniat datang ketempat temen Mr.A yang beberapa hari lalu menjadi bendar jeans, jaket dan sepatu. Penasaran seperti apa sih..? Sebelumnya saya telepon dahulu dan diluar dugaan, ternyata Mr.A sudah menghubungi temen itu beberapa hari yang lalu bahwa nanti kalu saya datang tolong dibantu...
Jadi agak jengah, karena lawan bicara di telepon yang orangnya pasti kaya sangat ramah, dan rela datang ke ruko tempat usaha dia hanya untuk menemui saya pada siang hari itu. Tempat Pencarian ke rukonya itu cukup sulit, ...karena saya baca-baca di buku peta terbaru ruko yang disebutkannya itu belum terdaftar.
Berulangkali saya musti puter-puter tempat yang sama hingga akhirnya ketemu tempatnya, dan ternyata dekat hanya di seputaran glodok saja... Temen Mr.A yang namanya Mr.B ini usianya sepantaran dengan Mr.A mungkin sekitar 60an tahun, namun gerak nya masih sangat lincah, dan siang itu saya diterima dengan ramah seperti sudah kenal lama.
Dari cerita-ceritanya nampaknya dia punya hubungan yang spesial dengan pabrik-pabrik garment di seputaran jakarta, dan beliau bermain bisnis yakni memborong sisa-sisa produksi, seperti temen saya yang sering dapat borongan selimut murah dalam jumlah besar karena sistem prduksinya lot, sedangakan aktual produksi selalu lebih dari lot yang dibutuhkan.
Siang itu kami ngobrol seputar bisnis masing-masing dan Mr.B terlihat menyesal karena tidak bisa menyediakan apa yang saya butuhkan, dan saya juga menyesal karena tidak bisa mengambil barang beliau, yang di dominasi Jeans, Jaket kulit dan sepatu, serta celana laki2.
Padahal kalau saya lihat merknya cukup terkenal, misalnya sepatu-sepatu bagus merk "Neckermann", celana Nina Richi, yang suka dipakai bos-bos dll... Khusus untuk sepatu Neckermann, saya agak tertarik, karena harganya bisa 1/3 dari harga banderol..! sehingga kalau kita jual kepada reseller dengan harga diskon 50%pun masih untung besar. Namun pembeliannya memang harus banyak, paling tidak 10 Lusin, setiap model setiap warna.
Contoh sepatu Neckermann, yang stok sedang banyak waktu itu adalah tipe sport atau kegiatan outdoor atau untuk anak2 sekolah, warna hitam, stock ada 3000an pasang menurut dia. Saya yakin suatu saat saya bisa ada bisnis besar dengan beliau (moga2 entar kalo sdh tda) dan sebagai tanda ikatan saya mengambil 12 pasang (1 box) sepatu warna hitam tersebut.
Otak kiri saya tadinya pesimis apa ya laku sepatu seperti itu..?
Ternyata bisikan2 itu berhasil dikalahkan setelah sampai dirumah ternyata anak saya naksir berat sepatu itu, dan alhamdulillah pesenan juga mengalir dari 1,2 pasang sampai lusinan. Bila kita sabar dan dijual eceran 100ribu hasilnya kita untung lebih dari 50ribu! Kalau saya jual grosirpun untungnya bisa lebih dari 25rb%. Pantesan pedagang2 sepatu di pasar anyar bisa cepet kaya, seperti kata pak Roni
Cuma sayangnya, saya passion saya belum nyantel di sepatu, namun okelah suatu saat saya akan bisnis kesana juga.
Temen2 terutama TDA sepatu, apakah ada yang tertarik..? kalau tertarik anda bisa lihat gambar sepatu yang ada di blog saya, harganya murah kok untuk dijual lagi, syukur2 anda bisa jual partai besar keluar jawa. Belum lama Mr.B kirim ke Irian 7000an pasang katanya.
Kalau anda tertarik nanti bisa kerjasama dengan saya.... Insya Allah sample sepatu Neckermann itu akan saya bawa ke acara Halal
Bilhalal di cibubur nanti...
Semoga Postingan ini bermanfaat.
Salam Fuuntastic
Hadi Kuntoro
www.hadikuntoro.blogspot.com