Amanda Ferdina - detikNews
Jakarta - Tanaman purwaceng, 'viagra' tradisional asli Indonesia, biasa ditemukan di pegunungan Tawangmangu, Karanganyar dan Dieng, Wonosobo. Khusus purwaceng asal Wonosobo, yang diklaim sebagai purwaceng asli, akan dipatenkan pertengahan tahun ini.
Pihak yang akan mematenkan purwaceng ini adalah Asosiasi Pengobat Tradisi onal Ramuan Indonesia. Berikut ini petikan wawancara detikcom dengan Koordinator Wilayah Asosiasi Pengobat Tradisional Ramuan Indonesia, Ir Sugiman, Selasa (10/3/2009):
Apa benar Bapak akan mematenkan purwaceng?
Ya, kami akan mematenkan purwaceng
Apa yang akan Bapak patenkan?
Kami mematenkan produk aslinya (tanaman).
Ada berapa jenis purwaceng?
Saat ini, ada 6 jenis obat tradisional dikatakan sebagai purwaceng (dari berbagai daerah, tidak hanya dari Wonosobo). Disebabkan memiliki beberapa kesamaan, namun tetap saja berbeda. Purwaceng yang asli hanya dari Wonosobo.
Karasteristiknya apa saja purwaceng Wonosobo ini?
Pada bagian akar, terdapat rimpang di dalamnya. Batang berwana abu-abu. Dari segi warna daun, memang hampir sama, namun purwaceng asli lebih kecil dan daunnya tidak bisa melebar seperti kebanyakan jenis dari luar daerah wonosobo.
Kapan dan di mana acara pematenannya akan berlangsung?
Rencananya akan dilaksanakan pada tanggal 26-28 Juni 2009 bertempat di Gedung Kantor Gubernur Jawa Tengah. Akan ada seminar nasional, expo nasional, serta rakornas yang akan dihadiri oleh 769 pengobat tradisional seindonesia.
Sebelumnya, juga sudah diadakan launching pembukaan Rumah Sehat Alami (RSA) Sekar Melati, di mana di dalamnya terdapat 25 pengobat (keahlian obat-obatan) tradisional yang diresmikan oleh Ibu Bupati Wonosobo, termasuk di dalamnya produk purwaceng.
Anda sebagai apa di RSA?
Saya sebagai penanggung jawab RSA. Dan sebagai informasi, mulai hari ini RSA mulai beroperasi menangani pasien yang berkunjung. Intinya, pengobatan di sini adalah secara herbal. Kalau terdapat pasien yang memang sudah menderita penyakit yang gawat, langsung kami kirim ke Rumah sakit besar.
(nrl/nrl)
Selasa, 10/03/2009 15:46 WIB
http://www.detiknews.com/read/2009/03/10/154644/1097146/10/viagra-purwaceng-dipatenkan-juni-2009
Selasa, 10 Maret 2009
'Viagra' Purwaceng yang Selalu Bikin Tersenyum
Anwar Khumaini - detikNews
Karangnyar - Mendengar nama purwaceng, orang pasti akan tersenyum simpul, antara malu-malu dan penasaran. Apalagi orang Jawa yang familiar dengan kata, maaf, ngaceng (ereksi).
Tak pelak, obrolan rombongan wartawan Istana yang selama 3 hari mengikuti kegiatan SBY di Solo, Jawa Tengah, tak jauh-jauh dari ramuan penguat syahwat itu.
"Wah, Pak Menteri ada yang beneran bawa purwaceng nggak ya," ujar salah seorang wartawan TV dalam perjalanan dari Tawangmangu ke Solo, Minggu 8 Maret lalu.
Seperti diberitakan sebelumnya, Presiden SBY dengan berkelakar "menyarankan" menterinya membawa oleh-oleh tumbuhan itu ke Jakarta.
Tentunya, para juru warta enggan tanya langsung ke para menteri. Pertanyaan tersebut malah akhirnya jadi bahan gojekan. "Hayo, jangan-jangan salah satu dari kita ada yang bawa," celetuk wartawan lainnya.
Namun ada juga wartawan yang 'underestimate' pada tanaman ini. Karena bentuknya yang kecil dan tipis, purwaceng diragukan khasiatnya.
"Gue lebih percaya yang di Papua. Ada daun yang kalau dibungkuskan ke alat vital kita, ukurannya bisa menjadi sangat besar," kata seoran jurnalis radio. Beberapa peserta obrolan 'tidak penting ini' juga mengiyakan komentar sang jurnalis.
Purwaceng memang tidak tumbuh sembarangan. Tanaman berjenis rerumputan ini hanya bisa tumbuh di dataran tinggi seperti Dieng dan Tawangmangu.
Purwaceng yang bisa diartikan, setelah minum obat ini dijamin ereksi tersebut, sebenarnya tumbuh bebas di hutan liar. Namun karena bentuknya kecil dan nempel di tanah, membuat tanaman ini susah didapat.
Tak heran jika purwaceng yang dibudidayakan Depkes di Tawangmangu sering dicuri orang.
Tak sedikit teman dari rombongan wartawan ini yang minta dibawakan oleh-oleh purwaceng, untuk sekadar coba-coba. Tapi jangan harap keinginan itu bisa terkabul. Karena harus ke hutan dulu untuk mencarinya.
"Tapi cara makainya gimana ya," canda salah seorang teman via instant message.
Menurut kamus Wikipedia, purwaceng biasanya diolah dalam bentuk bubuk purwaceng, kopi purwaceng dan susu purwaceng. (anw/nrl)
http://www.detiknews.com/read/2009/03/10/114051/1096943/10/viagra-purwaceng-yang-selalu-bikin-tersenyum
Karangnyar - Mendengar nama purwaceng, orang pasti akan tersenyum simpul, antara malu-malu dan penasaran. Apalagi orang Jawa yang familiar dengan kata, maaf, ngaceng (ereksi).
Tak pelak, obrolan rombongan wartawan Istana yang selama 3 hari mengikuti kegiatan SBY di Solo, Jawa Tengah, tak jauh-jauh dari ramuan penguat syahwat itu.
"Wah, Pak Menteri ada yang beneran bawa purwaceng nggak ya," ujar salah seorang wartawan TV dalam perjalanan dari Tawangmangu ke Solo, Minggu 8 Maret lalu.
Seperti diberitakan sebelumnya, Presiden SBY dengan berkelakar "menyarankan" menterinya membawa oleh-oleh tumbuhan itu ke Jakarta.
Tentunya, para juru warta enggan tanya langsung ke para menteri. Pertanyaan tersebut malah akhirnya jadi bahan gojekan. "Hayo, jangan-jangan salah satu dari kita ada yang bawa," celetuk wartawan lainnya.
Namun ada juga wartawan yang 'underestimate' pada tanaman ini. Karena bentuknya yang kecil dan tipis, purwaceng diragukan khasiatnya.
"Gue lebih percaya yang di Papua. Ada daun yang kalau dibungkuskan ke alat vital kita, ukurannya bisa menjadi sangat besar," kata seoran jurnalis radio. Beberapa peserta obrolan 'tidak penting ini' juga mengiyakan komentar sang jurnalis.
Purwaceng memang tidak tumbuh sembarangan. Tanaman berjenis rerumputan ini hanya bisa tumbuh di dataran tinggi seperti Dieng dan Tawangmangu.
Purwaceng yang bisa diartikan, setelah minum obat ini dijamin ereksi tersebut, sebenarnya tumbuh bebas di hutan liar. Namun karena bentuknya kecil dan nempel di tanah, membuat tanaman ini susah didapat.
Tak heran jika purwaceng yang dibudidayakan Depkes di Tawangmangu sering dicuri orang.
Tak sedikit teman dari rombongan wartawan ini yang minta dibawakan oleh-oleh purwaceng, untuk sekadar coba-coba. Tapi jangan harap keinginan itu bisa terkabul. Karena harus ke hutan dulu untuk mencarinya.
"Tapi cara makainya gimana ya," canda salah seorang teman via instant message.
Menurut kamus Wikipedia, purwaceng biasanya diolah dalam bentuk bubuk purwaceng, kopi purwaceng dan susu purwaceng. (anw/nrl)
http://www.detiknews.com/read/2009/03/10/114051/1096943/10/viagra-purwaceng-yang-selalu-bikin-tersenyum
SBY Minta Menterinya Bawa 'Viagra' Purwaceng
Anwar Khumaini - detikNews
wikipedia Karanganyar - Tak hanya meminta para menterinya cekatan membantu menyelenggarakan pemerintahan, SBY ternyata juga meminta para menterinya cekatan dalam "urusan ranjang".
Nggak percaya? Di daerah dataran tinggi di Tawangmangu, Karanganyar, Jawa Tengah yang dingin, SBY meminta menterinya pulang ke Jakarta membawa oleh-oleh ramuan obat kuat. Wuihh...
Obat kuat yang dimaksud adalah ramuan tumbuh-tumbuhan yang oleh masyarakat Tawangmangu disebut dengan nama purwaceng (Pimpinella Fruacan). Purwa dalam bahasa Jawa berarti sudah, sedangkan ceng, merupakan penggalan dari bahasa Jawa, ngaceng, yang artinya ereksi.
"Pak Djoko Kirmanto, bawa ini (purwaceng) buat oleh-oleh ke Jakarta," kata SBY saat meninjau taman obat tradisional di Tawangmangu, Minggu 8 Maret lalu sambil menunjuk tanaman purwaceng.
Kontan para pengunjung yang hadir di taman tersebut tertawa lebar, tak terkecuali SBY. Saat mengunjungi taman obat ini, SBY didampingi oleh Ibu Ani Yudhoyono dan beberapa Menteri Kabinet Indonesia Bersatu (KIB), seperti Menkes Siti Fadillah Supari, Menteri PU Djoko Kirmanto, Gubernur Jawa Tengah Bibit Waluyo, serta para pejabat lain. Tak lupa SBY juga meminta kepada Gubernur Jawa Tengah untuk membawa oleh-oleh purwaceng juga.
Purwaceng, adalah sejenis tumbuhan yang termasuk dalam kategori rerumputan. Warnanya hijau bercampur unggu dan hidup menempel di tanah. Daunnya kecil-kecil berbentuk bulat. Dalam satu akar, ratusan helai daun tumbuh subur membentuk gerombolan-gerombolan bulat. Tumbuhan ini bangak tumbuh di hutan, terutama daerah-daerah yang dingin, seperti Dieng dan Tawangmangu.
Tak cuma menambah birahi, purwaceng juga bisa menghangatkan tubuh, melemaskan otot-otot yang kaku. Purwaceng ini juga sering disebut dengan istilah viagra tradisional.
Selain meninjau purwaceng, SBY juga meninjau ratusan tanaman obat lain yang tumbuh di lahan yang tidak terlalu luas di kaki Gunung Lawu tersebut. Ada tanaman kumis kucing yang berfungsi menyembuhkan penyakit ginjal, bunga lavender yang bisa mencegah gigitan nyamuk dan sebagainya.
Tak cuma memikat SBY, purwaceng ternyata juga jadi primadona bagi warga Tawangmangu. Tak heran, tanaman yang menempel di tanah itu sering hilang akibat dicuri tangan-tangan jahil.
"Tanaman ini sering hilang loh Mas," kata dokter Lily, petugas penjaga tanaman obat tersebut. Bentuknya yang kecil dan akarnya yang serabut memang menjadikan tanaman ini mudah dicuri. Meski sering dicuri orang, Purwaceng tetap di tanam di daerah dingin ini.
Tak cuma purwaceng yang membuat birahi lelaki membara. Ada juga satu tanaman yang juga berfungsi menambah vitalitas kaum Adam. Tidak seperti purwaceng, tanaman yang bernama latin Lunasia ini tidak bakalan hilang dicuri orang. Sebab pohonnya tinggi menjulang hingga 5 meter lebih dengan batang yang besar dan kokoh berakar tunjang.
Tapi sayang, tanaman yang satu ini tidak dilirik SBY. SBY cuma melintas begitu saja saat melewati tanaman ini, dan menyapa ratusan warga yang mengintipnya dari luar pagar yang mengelilingi tanaman ini. Dengan ramah SBY pun menyapa ratusan warga yang didominasi oleh ibu-ibu dan anak-anak tersebut. "Assalamualaikum," sapa SBY ramah.
Salah seorang warga menyeletuk, "Pak SBY, kami mendukungmu. Lanjutkan," kata seorang pria paruh baya menirukan iklan Partai Demokrat yang sering menampilkan kata-kata 'lanjutkan' di TV-TV dan media massa lainnya.
(anw/nrl)
Selasa, 10/03/2009 08:32 WIB
http://www.detiknews.com/read/2009/03/10/083252/1096826/10/sby-minta-menterinya-bawa-viagra-purwaceng
wikipedia Karanganyar - Tak hanya meminta para menterinya cekatan membantu menyelenggarakan pemerintahan, SBY ternyata juga meminta para menterinya cekatan dalam "urusan ranjang".
Nggak percaya? Di daerah dataran tinggi di Tawangmangu, Karanganyar, Jawa Tengah yang dingin, SBY meminta menterinya pulang ke Jakarta membawa oleh-oleh ramuan obat kuat. Wuihh...
Obat kuat yang dimaksud adalah ramuan tumbuh-tumbuhan yang oleh masyarakat Tawangmangu disebut dengan nama purwaceng (Pimpinella Fruacan). Purwa dalam bahasa Jawa berarti sudah, sedangkan ceng, merupakan penggalan dari bahasa Jawa, ngaceng, yang artinya ereksi.
"Pak Djoko Kirmanto, bawa ini (purwaceng) buat oleh-oleh ke Jakarta," kata SBY saat meninjau taman obat tradisional di Tawangmangu, Minggu 8 Maret lalu sambil menunjuk tanaman purwaceng.
Kontan para pengunjung yang hadir di taman tersebut tertawa lebar, tak terkecuali SBY. Saat mengunjungi taman obat ini, SBY didampingi oleh Ibu Ani Yudhoyono dan beberapa Menteri Kabinet Indonesia Bersatu (KIB), seperti Menkes Siti Fadillah Supari, Menteri PU Djoko Kirmanto, Gubernur Jawa Tengah Bibit Waluyo, serta para pejabat lain. Tak lupa SBY juga meminta kepada Gubernur Jawa Tengah untuk membawa oleh-oleh purwaceng juga.
Purwaceng, adalah sejenis tumbuhan yang termasuk dalam kategori rerumputan. Warnanya hijau bercampur unggu dan hidup menempel di tanah. Daunnya kecil-kecil berbentuk bulat. Dalam satu akar, ratusan helai daun tumbuh subur membentuk gerombolan-gerombolan bulat. Tumbuhan ini bangak tumbuh di hutan, terutama daerah-daerah yang dingin, seperti Dieng dan Tawangmangu.
Tak cuma menambah birahi, purwaceng juga bisa menghangatkan tubuh, melemaskan otot-otot yang kaku. Purwaceng ini juga sering disebut dengan istilah viagra tradisional.
Selain meninjau purwaceng, SBY juga meninjau ratusan tanaman obat lain yang tumbuh di lahan yang tidak terlalu luas di kaki Gunung Lawu tersebut. Ada tanaman kumis kucing yang berfungsi menyembuhkan penyakit ginjal, bunga lavender yang bisa mencegah gigitan nyamuk dan sebagainya.
Tak cuma memikat SBY, purwaceng ternyata juga jadi primadona bagi warga Tawangmangu. Tak heran, tanaman yang menempel di tanah itu sering hilang akibat dicuri tangan-tangan jahil.
"Tanaman ini sering hilang loh Mas," kata dokter Lily, petugas penjaga tanaman obat tersebut. Bentuknya yang kecil dan akarnya yang serabut memang menjadikan tanaman ini mudah dicuri. Meski sering dicuri orang, Purwaceng tetap di tanam di daerah dingin ini.
Tak cuma purwaceng yang membuat birahi lelaki membara. Ada juga satu tanaman yang juga berfungsi menambah vitalitas kaum Adam. Tidak seperti purwaceng, tanaman yang bernama latin Lunasia ini tidak bakalan hilang dicuri orang. Sebab pohonnya tinggi menjulang hingga 5 meter lebih dengan batang yang besar dan kokoh berakar tunjang.
Tapi sayang, tanaman yang satu ini tidak dilirik SBY. SBY cuma melintas begitu saja saat melewati tanaman ini, dan menyapa ratusan warga yang mengintipnya dari luar pagar yang mengelilingi tanaman ini. Dengan ramah SBY pun menyapa ratusan warga yang didominasi oleh ibu-ibu dan anak-anak tersebut. "Assalamualaikum," sapa SBY ramah.
Salah seorang warga menyeletuk, "Pak SBY, kami mendukungmu. Lanjutkan," kata seorang pria paruh baya menirukan iklan Partai Demokrat yang sering menampilkan kata-kata 'lanjutkan' di TV-TV dan media massa lainnya.
(anw/nrl)
Selasa, 10/03/2009 08:32 WIB
http://www.detiknews.com/read/2009/03/10/083252/1096826/10/sby-minta-menterinya-bawa-viagra-purwaceng
'Viagra' Indonesia
Purwaceng Juga Bisa untuk Obat Cacing Anak-anak
Amanda Ferdina - detikNews
Jakarta - Purwaceng, 'viagra' tradisional asli Indonesia, menjadi populer setelah Presiden SBY meninjau pembudiyaannya di Tawangmangu, Karanganyar, Jawa Tengah. Selain ditemukan di situ, tanaman obat kuat ini juga ditemukan di Dieng, Wonosobo.
Salah satu pebisnis purwaceng terkemuka di Wonosobo adalah Abdul Hamid. Purwaceng diolahnya menjadi ramuan tradisional yang berkhasiat dengan merek Sabuk Alu.
Berikut petikan wawancara detikcom dengan Abdul Hamid, Selasa (10/3/2009):
Sejak kapan Bapak membisniskan purwaceng?
Semenjak tahun 1996
Mengapa Bapak tertarik terjun ke bisnis ini?
Pertama, barangnya (purwaceng) bagus. Khasiatnya banyak, beberapa di antaranya untuk obat kejantanan, menghilangkan masuk angin, melawan capek, dan menjaga stamina tubuh. Selain itu, alasan lainnya karena barang ini banyak yang mencari, tapi di lain pihak, barang ini sulit ditemukan (hanya sedikit) serta sulit pula dikembangbiakan.
Apa Bapak mengelolanya sendiri?
Saya mengelolanya sendiri, saya ada tanah di Dieng.
Berapa luas?
Sekitar 2Hektar.
Berapa banyak produksinya?
Sekitar 2-3 ton per tahun.
Bagaimana proses produksinya?
Semua prosesnya dilakukan secara alami. Melalui penyemaian (lewat biji) pada awalnya, hingga ke proses akhir. Proses pemanenan dari tahap awal memakan waktu beberapa tahun. untuk hasil yang maksimal (dengan kualitas yang bagus) bisa mencapai 5-10 tahun. 2 tahun juga bisa, namun kualitasnya nggak bagus.
Cara mengetahui mana yang berkualitas bagus dan mana yang tidak bagaimana?
Bisa diketahui dari baunya. Jika yang berkualitas bagus, maka baunya tajam. Selain itu, kalau dites di badan juga lebih terasa.
Apa kendala yang sering muncul dalam pengembangbiakannya?
Bisa karena musim, misalkan musim hujan terus menerus, atau musim kemarau yang berkepanjangan. Kadang-kadang keong dan ulat juga bisa menjadi pengganggu, tapi nggak terlalu membawa masalah.
Sepertinya nggak terlalu sulit menumbuhkannya ya, Pak?
Tidak juga. Purwaceng hanya hidup di ketinggian 2.000 DPL (di atas permukaan laut) selain itu juga tidak sembarang tanah walaupun sudah di atas 2.000 DPL. Karena tanaman obat ini termasuk tanaman unsur hara, maka kondisi tanah juga membutuhkan kandungan-kandungan unsur hara tertentu.
Siapa konsumen purwaceng?
Semua pihak, baik laki-laki maupun perempuan.
Khusus 17 tahun ke atas?
Wah nggak juga. Anak-anak juga bisa mengkonsumsinya. Purwaceng juga dapat berfungsi sebagai obat anti cacing. Bisa dikonsumsi 2-3 sendok makan per hari (1 hari/1 kali). Kalau untuk orang dewasa, per 300 cc atau 1 sachet.
Produk yang bapak hasilkan dari purwaceng apa saja?
Ada beberapa jenis, yaitu purwaceng kering, serbuk, kapsul, kopi, dan susu.
Bedanya apa saja Pak?
Kalau yang kopi, ramuan purwaceng dicampur kopi, harga per sachetnya Rp 5.000, kalau per satu dus (25 sachet) Rp 125.000. Untuk susu, purwaceng dicampur susu, per sachetnya Rp 6. 000, dan per dusnya Rp 150.000
Mana yang paling berkhasiat?
Sebenarnya ada yang paling asli, yaitu dari daun dan akar purwaceng yang langsung direbus. Per sachetnya Rp 40.000
Tanggapan Bapak terkait dengan pematenan purwaceng?
Saya sudah dengar. Sebenarnya, saya juga sudah mematenkan produk saya yang sudah saya sebutkan sebelumnya yang terkandung purwaceng di dalamnya, namanya Sabuk Alu.
http://www.detiknews.com/read/2009/03/10/172307/1097255/10/purwaceng-juga-bisa-untuk-obat-cacing-anak-anak
Amanda Ferdina - detikNews
Jakarta - Purwaceng, 'viagra' tradisional asli Indonesia, menjadi populer setelah Presiden SBY meninjau pembudiyaannya di Tawangmangu, Karanganyar, Jawa Tengah. Selain ditemukan di situ, tanaman obat kuat ini juga ditemukan di Dieng, Wonosobo.
Salah satu pebisnis purwaceng terkemuka di Wonosobo adalah Abdul Hamid. Purwaceng diolahnya menjadi ramuan tradisional yang berkhasiat dengan merek Sabuk Alu.
Berikut petikan wawancara detikcom dengan Abdul Hamid, Selasa (10/3/2009):
Sejak kapan Bapak membisniskan purwaceng?
Semenjak tahun 1996
Mengapa Bapak tertarik terjun ke bisnis ini?
Pertama, barangnya (purwaceng) bagus. Khasiatnya banyak, beberapa di antaranya untuk obat kejantanan, menghilangkan masuk angin, melawan capek, dan menjaga stamina tubuh. Selain itu, alasan lainnya karena barang ini banyak yang mencari, tapi di lain pihak, barang ini sulit ditemukan (hanya sedikit) serta sulit pula dikembangbiakan.
Apa Bapak mengelolanya sendiri?
Saya mengelolanya sendiri, saya ada tanah di Dieng.
Berapa luas?
Sekitar 2Hektar.
Berapa banyak produksinya?
Sekitar 2-3 ton per tahun.
Bagaimana proses produksinya?
Semua prosesnya dilakukan secara alami. Melalui penyemaian (lewat biji) pada awalnya, hingga ke proses akhir. Proses pemanenan dari tahap awal memakan waktu beberapa tahun. untuk hasil yang maksimal (dengan kualitas yang bagus) bisa mencapai 5-10 tahun. 2 tahun juga bisa, namun kualitasnya nggak bagus.
Cara mengetahui mana yang berkualitas bagus dan mana yang tidak bagaimana?
Bisa diketahui dari baunya. Jika yang berkualitas bagus, maka baunya tajam. Selain itu, kalau dites di badan juga lebih terasa.
Apa kendala yang sering muncul dalam pengembangbiakannya?
Bisa karena musim, misalkan musim hujan terus menerus, atau musim kemarau yang berkepanjangan. Kadang-kadang keong dan ulat juga bisa menjadi pengganggu, tapi nggak terlalu membawa masalah.
Sepertinya nggak terlalu sulit menumbuhkannya ya, Pak?
Tidak juga. Purwaceng hanya hidup di ketinggian 2.000 DPL (di atas permukaan laut) selain itu juga tidak sembarang tanah walaupun sudah di atas 2.000 DPL. Karena tanaman obat ini termasuk tanaman unsur hara, maka kondisi tanah juga membutuhkan kandungan-kandungan unsur hara tertentu.
Siapa konsumen purwaceng?
Semua pihak, baik laki-laki maupun perempuan.
Khusus 17 tahun ke atas?
Wah nggak juga. Anak-anak juga bisa mengkonsumsinya. Purwaceng juga dapat berfungsi sebagai obat anti cacing. Bisa dikonsumsi 2-3 sendok makan per hari (1 hari/1 kali). Kalau untuk orang dewasa, per 300 cc atau 1 sachet.
Produk yang bapak hasilkan dari purwaceng apa saja?
Ada beberapa jenis, yaitu purwaceng kering, serbuk, kapsul, kopi, dan susu.
Bedanya apa saja Pak?
Kalau yang kopi, ramuan purwaceng dicampur kopi, harga per sachetnya Rp 5.000, kalau per satu dus (25 sachet) Rp 125.000. Untuk susu, purwaceng dicampur susu, per sachetnya Rp 6. 000, dan per dusnya Rp 150.000
Mana yang paling berkhasiat?
Sebenarnya ada yang paling asli, yaitu dari daun dan akar purwaceng yang langsung direbus. Per sachetnya Rp 40.000
Tanggapan Bapak terkait dengan pematenan purwaceng?
Saya sudah dengar. Sebenarnya, saya juga sudah mematenkan produk saya yang sudah saya sebutkan sebelumnya yang terkandung purwaceng di dalamnya, namanya Sabuk Alu.
http://www.detiknews.com/read/2009/03/10/172307/1097255/10/purwaceng-juga-bisa-untuk-obat-cacing-anak-anak
Senin, 02 Maret 2009
Langganan:
Postingan (Atom)