Salah satu kebiasaan milliuner yang pernah diungkapkan Mr. Adam Khoo dalam salah satu bukunya yang best seller adalah “mampu mengubah kegagalan menjadi keberhasilan”. Sebagian orang seringkali memiliki kesan bahwa orang sukses itu tidak pernah menemui kegagalan dimana hal ini ditunjukkan dari sebagian orang yang seringkali hanya terpesona melihat orang ketika sukses tanpa mau tahu proses bagaimana meraih sukses.
Untuk meraih sukses, ternyata banyak orang yeng melaluinya dengan berbagai kegagalan terlebih dahulu sebelum sukses itu berada dalam genggaman. Karena orang yang ingin sukses pasti banyak tindakan yang dilakukannya, hal ini berbeda dengan orang malas yang hanya menunggu nasib baik menghampiri dirinya.
Contoh nyata dari seseorang yang berhasil merubah kegagalan total menjadi sukses besar adalah kisah dari Steve Jobs, pendiri dan CEO Apple Computers saat ini. Dia merupakan pendiri Apple pada tahun 1976 saat usianya baru 21 tahun. Dalam waktu empat tahun, perusahaannya telah terdaftar di bursa saham dan memiliki kekayaan US$ 217 juta saat berusia 25 tahun.
Di tahun 1983 dia kemudian terlempar dari perusahaan yang pernah didirikan tersebut karena ketidakcocokan dengan manajemen. Dan karena keyakinannya ketika Apple diambang kebangkrutan, pada tahun 1995 dia membeli perusahaan yang kolaps tersebut dan menjadi CEO dan menjadikannya perusahaan yang sukses sampai dengan saat ini.
Para milliuner seringkali memaknai kegagalan dengan cara yang berbeda bahkan dianggapnya sebagai pengalaman belajar yang harus dilaluinya. Pernah kita mendengar kisah dua orang penggergaji kayu di hutan ? Penggergaji kayu A terus melakukan pekerjaannya tanpa henti, dia terus menggergaji kayu tanpa menghiraukan kondisi gergajinya. Sedangkan penggergaji kayu B, dia sekali-kali berhenti untuk “mengasah” gergajinya sambil beristirahat dari lelahnya pekerjaan tersebut.
Hasilnya bagaimana kawan ? tentu saja penggergaji B lebih banyak memotong batang phon dibandingkan penggergaji B, sangat jauh malah hasilnya. Hal ini menunjukkan betapa kita KERJA KERAS sekalipun hasilnya tidak akan maksimal bahkan bisa berujung kegagalan yang tiada henti. Kata orang, kita perlu memiliki rumus KERJA CERDAS. Yaitu kerja yang memiliki orientasi dan perencanaan yang baik, jangan sampai kita selalu mengalami kebingungan yang terus menerus saat mengahadapi situasi sulit.“Kebijakan saya adalah belajar dari masa lalu, fokus pada masa sekarang dan memimpikan masa depan. Saya seorang yang sangat yakin untuk belajar dari kegagalan. Seringkali masa-masa tersulit dapat berubah menjadi keuntungan bagi pihak Anda, hidup saya adalah pembelajaran tentang semua itu” (Donald Trump, setelah mengubah hutang sebesar $935 juta menjadi kekayaan senilai $3,7 milliar)
Salam Sukses
Arif Prasetyo Aji
Untuk meraih sukses, ternyata banyak orang yeng melaluinya dengan berbagai kegagalan terlebih dahulu sebelum sukses itu berada dalam genggaman. Karena orang yang ingin sukses pasti banyak tindakan yang dilakukannya, hal ini berbeda dengan orang malas yang hanya menunggu nasib baik menghampiri dirinya.
Contoh nyata dari seseorang yang berhasil merubah kegagalan total menjadi sukses besar adalah kisah dari Steve Jobs, pendiri dan CEO Apple Computers saat ini. Dia merupakan pendiri Apple pada tahun 1976 saat usianya baru 21 tahun. Dalam waktu empat tahun, perusahaannya telah terdaftar di bursa saham dan memiliki kekayaan US$ 217 juta saat berusia 25 tahun.
Di tahun 1983 dia kemudian terlempar dari perusahaan yang pernah didirikan tersebut karena ketidakcocokan dengan manajemen. Dan karena keyakinannya ketika Apple diambang kebangkrutan, pada tahun 1995 dia membeli perusahaan yang kolaps tersebut dan menjadi CEO dan menjadikannya perusahaan yang sukses sampai dengan saat ini.
Para milliuner seringkali memaknai kegagalan dengan cara yang berbeda bahkan dianggapnya sebagai pengalaman belajar yang harus dilaluinya. Pernah kita mendengar kisah dua orang penggergaji kayu di hutan ? Penggergaji kayu A terus melakukan pekerjaannya tanpa henti, dia terus menggergaji kayu tanpa menghiraukan kondisi gergajinya. Sedangkan penggergaji kayu B, dia sekali-kali berhenti untuk “mengasah” gergajinya sambil beristirahat dari lelahnya pekerjaan tersebut.
Hasilnya bagaimana kawan ? tentu saja penggergaji B lebih banyak memotong batang phon dibandingkan penggergaji B, sangat jauh malah hasilnya. Hal ini menunjukkan betapa kita KERJA KERAS sekalipun hasilnya tidak akan maksimal bahkan bisa berujung kegagalan yang tiada henti. Kata orang, kita perlu memiliki rumus KERJA CERDAS. Yaitu kerja yang memiliki orientasi dan perencanaan yang baik, jangan sampai kita selalu mengalami kebingungan yang terus menerus saat mengahadapi situasi sulit.“Kebijakan saya adalah belajar dari masa lalu, fokus pada masa sekarang dan memimpikan masa depan. Saya seorang yang sangat yakin untuk belajar dari kegagalan. Seringkali masa-masa tersulit dapat berubah menjadi keuntungan bagi pihak Anda, hidup saya adalah pembelajaran tentang semua itu” (Donald Trump, setelah mengubah hutang sebesar $935 juta menjadi kekayaan senilai $3,7 milliar)
Salam Sukses
Arif Prasetyo Aji