Jumat, 21 November 2008

Krisis, Saatnya Lahir Entrepreneur Baru

Sebagai seorang wirausahawan selalu berpromosi dimanapun berada, dalam acara Kendoeri Tempo Doeloe tanggal 2 Nopember 2008 di Monas. fotopena/ipank
Suhendra - detikFinance


Jakarta - Memang agak sulit mengaitkan benang merah yang tepat antara korelasi masa krisis ekonomi dengan bermunculannya entrepreneur baru (wirausaha).

Karena di tengah ketatnya likuiditas keuangan saat ini, ditambah melemahnya daya beli baik dipasar internasional maupun domestik, sulit rasanya para wirausahawan baru bermunculan.

Namun rupanya hal ini menjadi keyakinan tersendiri bagi sosok pengusaha ulet Haryanto Adikoesoemo yang merupakan Presiden Direktur PT AKR Corporindo Tbk .

Keyakinan yang kuat begitu terbenam dalam jiwa kewirausahaannya. Menurutnya masa-masa kritis akan membuat manusia akan menemukan kekuatan baru untuk bangkit yang akhirnya berhasil berdiri di tengah keterpurukan, dalam hal ini tumbuhnya jiwa wirausaha.

Ia mencontohkan pada saat krisis ekonomi tahun 1998 yang dialami Indonesia, justru memunculkan banyak entrepreneur baru akibat pemutusan hubungan kerja (PHK) besar-besaran. Pada waktu itu banyak orang banting setir dari sosok manusia 'gajian' menjadi wirausaha termasuk berdagang kaki lima, buka toko, cafe, restoran dan lain-lain.

"Pengusaha baru pasti muncul, kalau kita lihat tahun 1998 pun Indonesia banyak mencetak para entrepreneur baik yang UKM maupun pengusaha-pengusaha besar," ucapnya disela acara penobatan dirinya menjadi Ernst & Young Indonesia Entrepreneur of the Year 2008 yang diumumkan pada 19 November 2008 pada 19 November 2008.

Menurutnya kunci sukses sebagai seorang entrepreneur harus mempunyai mimpi atau vision, dan juga disiplin, ulet kerja keras untuk mencapai visi. Sehingga dengan keluletan diharapkan bisa merealisasikan mimpi menjadi kenyataan.

"Justru dengan krisis global ini dan keadaan ekonomi yang kurang baik, saya percaya sebagai manusia kalau kita kepepet maka kita akan kreatif dan juga mempunyai etos kerja keras untuk berhasil dan kalau kita berhasil dimasa yang penuh tantangan ini maka itu bisa menjadi kebanggaan," ujarnya beralasan.

Menurut Bos AKR ini, kaitannya sangat erat sekali antara masa krisis dengan muculnya entrepreneur baru, yaitu pada saat kondisi susah maka orang akan berada diposisi kritis yang memacu manusia untuk mengeluarkan inovasi,semangat baru

"How to survive, bagaimana mengatasi masalah yang dihadapi, bagaimana untuk berhasil dimasa penuh tantangan ini kebanggan dan kepuasaan tersendiri akan dinikmati nantinya," ujarnya.

Ia berpendapat bagi para entrepreneur yang sudah menjalankan usahanya, kondisi sekarang ini yaitu pada saat likuiditas yang kering, maka langkah tepat adalah menunda investasi. Termasuk melakukan efisiensi aset-aset yang sudah ada,

Dengan krisis ini, lanjut Haryanto, pengusaha dituntut untuk lebih efisiensi bahkan harus mengeluarkan terobosan baru. "Saya selalu percaya dimana ada tantangan disitu ada kesempatan," serunya.

"Kepada entrepreneur baru, jangan pernah putus asa, tapi terus kejar cita-cita kita, terus berusaha karena kegagalan atau kesalahan itu bagian dari pengalaman. Kalau kita terus ulet dan kerja keras saya percaya setiap orang mencapai cita-citanya," pesannya.

Ada satu hal yang menjadi pegangannya sebagai sorang pengusaha, terutama ketika sedang mengahadapi kebangkrutan atau berada di bawah. Rahasianya, selalu memotivasi diri dengan tetap mengucap syukur diberi Tuhan kesehatan yang baik dan memelihara pertemanan yang bisa membantu dikala susah.

"Itu suatu titik yang baik yang kita pakai untuk memotivasi kita," katanya.

Diakuinya, ketiak krisis melanda Indonesia tahun 1998, bisnis AKR juga kena hajar, dimana pada waktu itu bisnisnya hampir bangkrut, namun akhirnya ia bisa melewati itu semua.

Semua pemikirannya nampaknya sudah menjadi rahasia umum, namun sejauhmana sosok Haryanto bisa merealisasikan mimpi menjadi realita, terlihat memang tapi tidak semudah membalikan telapak tangan.

Bahkan CEO Ernst & Young Giuseppe Nicolisi mengatakan bahwa entrepreneur sebagai simbol manusia yang telah berhasil merealisasikan mimpinya.

"Setiap entrepreneur adalah inspirasi dan cermin semangat menciptakan kesuksesan manusia dengan mengubah mimpi menjadi kenyataan, entrepreneur sangat erat dengan sifat kegigihan, kreatifitas dan tekad," kata Nicolosi.

Ernst & Young Indonesia Entrepreneur 0f the Year 2008

Haryanto berhasil meraih penghargaan menyabet Ernst & Young Indonesia Entrepreneur of the Year 2008 yang diumumkan pada 19 November 2008.

Ia terpilih dari 13 finalis yang masuk dalam jajaran entrepreneur terbaik Indonesia. Sehingga pada bulan Mei 2009 nanti Haryanto berhak mewakili Indonesia dalam ajang tahunan World Entrepreneur of the Year Awards di Monte Carlo untuk diadu ole entrepreneur dunia lainnya.

Ajang penghargaan ini semula dilaksanakan di Amerika Serikat pada tahun 1986 yang bertujuan untuk memilih para entrepreneur yang paling berhasil dan inovatif. Sekarang Ernst & Young Entrepreneur of the year menjadi penghargaan bergengsi di dunia yang digelar tidak lebih dari 135 kota di 50 negara.

"Indonesia adalah negara yang berkembang tetapi memiliki entrepreneur kelas dunia yang bisa bersaing sebagai pemain, saya akan memberikan yang terbaik untuk mengharumkan nama Indonesia," katanya dengan semangat saat ditanya peluangnya yang akan dikirim ke Monte Carlo.

Singkat cerita, kisah kewirausahaannya berawal pada tahun 1983 pada saat ia bergabung dengan perusahaan Aneka Kimia Raya (AKR) yang merupakan perusahaan bentukan ayahnya sejak tahun 1960.

Bidang management sewaktu ia bersekolah adalah langkah yang tepat karena setelah berjalannya waktu, posisi kepemimpinan AKR akhirnya berada di pundaknya pada tahun 1992,

Dimasa kepemimpinannya, AKR banyak melakukan langkah terobosan termasuk melakukan ekspansi-ekspansi dan bergaul dengan para pemaih global dibidang kimia.

AKR berkembang menjadi perusahaan yang berbasis perdagangan, distribusi dan logistrik kimia terbesar di Indonesia yang ditopang oleh 2.500 tenaga kerja.

AKR tercatat sebagai perusahaan pertama yang mengambil kesempatan untuk melakukan impor dan distibusi bahan bakar minyak, yang menempatkannya menjadi perusahaan distribusi kedua setelah Pertamina.

AKR juga bergerak dibidang impor diesel berkecepatan tinggi yang ditujukan bagi sektor industri. Bahkan salah satu anak usaha AKR yaitu Sorini menjadi produsen sorbitol terbesar kedua di dunia, yang telah diekspor ke 70 negara di dunia.

Haryanto mengakui keberhasilan dirinya sebagai seorang yang lahir dari keluarga sederhana adalah cerminan bahwa siapapun memilik hak yang sama untuk berhasil. Tidak mengenal suku bangsa, status, keturunan, asal muasal dan lain-lain termasuk status sebagai orang desa.

"Anak singkong tidak kalah dengan anak keju," serunya dengan bangga.(hen/ir)

Dikutip dari : http://www.detikfinance.com/read/2008/11/22/094745/1041103/4/krisis-saatnya-lahir-entrepreneur-baru

Tidak ada komentar: